Langkah-langkh pembuatan resume yang baik dan benar

Resume. Berhubung UKM yang saya ikuti di kampus adalah Studi Kajian Riset Mahasiswa (SKEMA), yang mana kegiatan yang paling vital dalam UKM ini adalah melakukan observasi dan penelitian. Namun, sebelum memasuki ke jenjang itu, diharuskan untuk memahami dulu tentang ringkasan (resume) dan esai. Dan alhamdulillah dengan usaha terus-menerus akhirnya diri ini mampu untuk membuat ringkasan dari sebuah jurnal.


Kakak kelas saya (Kak Dessy, red) pernah berkata, “Sebelum kita  memulai untuk membuat karya tulis ilmiah berupa esai, kita harus bisa membuat ringkasan jurnal/buku dahulu karena bagaimana mungkin kita bisa membuat tulisan hasil karya buah pemikiran kita sendiri jika kita saja tidak mampu membuat ringkasan tulisan dari hasil karya pemikiran orang lain.” Mungkin kata-kata itu cukup njelimet untuk dicerna pertama kali, tapi setelah dipikirkan berulang-ulang ternyata benar juga apa yang dia katakan. Intinya kita harus tahu dan mengerti dulu bagaimana pola pemikiran si peneliti dalam membuat karya tulis ilmiah agar nantinya ketika kita yang berada dalam posisi sebagai peneliti kita paham bagaimana cara untuk membuat karya tulis ilmiah :)

Saya mendapatkan ilmu baru (karena sebelumnya saya belum pernah membuat ringkasan jurnal, hahaai) dari UKM SKEMA ini yaitu tata cara pembuatan ringkasan (resume) yang baik dan benar dari kakak kelas. Maka itu saya ingin membagikan ilmu yang saya dapat ini tapi dikarenakan saat itu saya gak sempat (atau malas yah? lol) untuk mencatat materinya secara keseluruhan jadi yang saya bagi disini materi yang senempelnya diotak aja yah, lol ;) Tenang-tenang pemirsa… kalo tentang ilmu pengetahuan in shaa Allah ingatan saya lebih kuat dan tahan lama. By the way, bisa membuat ringkasan (resume) itu cukup  penting loh. Apalagi bagi mahasiswa semester menengah-keatas nih. Coba buat ringkasan jurnal dulu deh sebelum membuat skripsi ehehehehehe :D
PENGERTIAN RESUME

Resume atauRingkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat.
Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi.
Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.

BEDA RESUME, RANGKUMAN DAN IKHTISAR

Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok atau intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang pendek. Suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan (resume) dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil bentuk kecil dari karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil ikhtisar bebas mengambil kata-kata asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.

langkah-langkah membuat ringkasan (resume)
1.      Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli

Pada dasarnya sebelum kita membuat karya tulis dengan teknik studi kepustakaan (sumber data berdasarkan buku), yang perlu ditanamkan pada diri kita adalah menyukai membaca. Ingat pepatah “Buku Adalah Jendela Dunia” gak? Semakin banyak kita membaca buku maka semakin banyak hal yang kita ketahui. Bagi mahasiswa wajib hukumnya untuk menyukai membaca. Kenapa? Kalau mengingat tugas akhir atau kriteria kelulusan kita yaitu membuat skripsi, sangat perlu untuk membaca banyak buku referensi yang terkait dengan skripsi demi menghasilkan skripsi yang baik dan berkualitas serta akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri nantinya jika kita benar-benar berhasil.

Nah kalau sudah menyukai membaca, maka gak akan ada kendala besar dalam membuat ringkasan (resume) karena membaca teks/naskah asli dalam proses pembuatan resume ini tidak cukup hanya sekali. Membaca naskah asli harus berulang kali sampai kita memahami keseluruhan isi dan memahami maksud si penulis. Belum lagi jika naskah aslinya memiliki istilah-istilah yang sukar dipahami, maka itu perlu juga digarisbawahi kata yang sulit dimengerti dan mencari tahu apa maknanya agar menambah pemahaman kita. Membaca naskah aslinya juga harus sampai tuntas agar kita mendapatkan gambaran umum dan sudut pandang dari si penulis.



2.      Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama

Setelah memahami maksud dari si penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok-pokok tulisan. Baca kembali dan lebih dimengerti lagi paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin-poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide pokok. Jika yang mau dibuat resume adalah sebuah jurnal, maka kita tidak harus mencatat semua gagasan utama di setiap paragraf jurnal aslinya. Kenapa? Tidak semua paragraf yang ada dijurnal memiliki gagasan utama karena di dalam jurnal banyak terdapat kutipan-kutipan seseorang dan data-data sedangkan gagasan utama itu sendiri berasal dari kalimat utama yang merupakan pemikiran murni dari si penulis bukan berupa opini, kutipan ataupun data. Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan utama yang esensial agar nantinya saat kita menulis resume tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita catat semua, gagasan-gagasan itu harus disusun teratur atau sesuai dengan urutan isi jurnal. Lihat bagian daftar isi untuk memastikan urutan isi jurnal yang benar.



3.      Mulai Menulis Ringkasan (Resume)

Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk dibuat resume. Ingat yah, urutan paragraf untuk pembuatan resume harus sesuai dengan naskah aslinya. Kalau di jurnal biasanya kan banyak sub babnya, kita gak perlu ikutin jurnal untuk membuat poin-poin sub bab juga karena resume merupakan ringkasan singkat jadi buatlah resume dalam bentuk paragraf demi paragraf saja. Tapi memang ada juga yang cara pembuatan resume jurnal  dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun saya lebih memilih dalam bentuk kalimat paragraf per paragraf agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam resume yang kita buat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya. Tetapi kita tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi kita di dalam resume apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jurnal asli, haram hukumnya. Pembuat resume hanya boleh menulis yang sesuai dengan jalan pemikiran si penulis asli. Jika gagasan-gagasan kita masih terasa rancu, silakan liat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting (merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun perumusan padat). Dan gak perlu pakai bahasa tingkat dewa (bahasa yang sulit dimengerti) dalam membuat resume agar resume kita bisa dibaca oleh siapa saja tanpa memandang status pendidikan. Kalau kita menggunakan terlalu banyak istilah asing, terkesan lebay dan hanya orang-orang yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi saja yang paham sedangkan yang dibawah itu tidak akan paham. Akan lebih baik jika tulisan kita bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat,  jadi gunakan bahasa yang mudah dicernah oleh siapapun. Dan saat kita sedang membuat resume, hindari juga kutipan. Kutipan yang berada pada jurnal adalah kutipan milik si penulis jurnal karena si penulis membuat jurnal atas dasar melakukan penelitian dengan menggunakan teori dari orang yang dikutipnya. Kita sebagai pembuat resume tidak berhak untuk mengutip lagi apa yang telah dikutipkan oleh si penulis asli karena kita tidak melakukan penelitian sungguhan, kita hanya meringkas dari jurnal miliknya. Dalam pembuatan resume gak perlu membuat kalimat yang bertele-tele dan gak perlu berpanjang lebar menjelaskan karena penjelasan secara mendetail sudah ada di dalam naskah asli. Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi.



4.      Membaca Kembali Ringkasan (Resume) Yang Telah Dibuat

Setelah selesai membuat resume, baca kembali resume kita untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Resume juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah resume buatan kita bersesuaian dengan naskah asli atau tidak.



Dibawah ini merupakan contoh  resume yang saya buat berdasarkan pada sebuah jurnal  ‎:

DOWNLOAD JURNAL (PDF)

RESUME
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD

Trimurti
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang



Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang enggan untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang sedang dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar (dosen) untuk membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara sempurna dikarenakan hanya beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya mampu terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun memecahkan masalah yang diberikan oleh pengajar (dosen).

Cooperative Learning  merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam model Cooperative Learning perlu adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan individu.

Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil, 22% cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam penerapan model Cooperative Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil tugas kelompok mahasiswa.

 Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi tertantang untuk bertanya, mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapat/ide, serta menanggapi sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

 Model Cooperative Learning  mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran mahasiswa. Dengan model Cooperative Learning, mahasiswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar semua anggota kelompok. Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada penggunaan model Cooperative Learning ini, yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang berhasil, tanggung jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan untuk berhasil.

NB : Pada  bagian kepala resume biasakan untuk mencantumkan nama penulis jurnal, tahun terbit jurnal, judul jurnal, dan lokasi terbit jurnalnya ya agar yang baca gak perlu bolak balik nyariin apa jurnal aslinya hehehehehe

Sekian ya penjelasan singkat mengenai cara membuat ringkasan (resume) dari saya. Semoga kalian bisa memahami tulisan ini dengan baik. Jika masih ada yang kurang dimengerti bisa bertanya dikolom komentar, mudah-mudahan saya bisa membantu ^^

Akhir kata, wassalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh