Makalah Sosiologi & Antropologi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita telah mengetahui bahwa Pembangunan
Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang merata,
material dan spiritual berdasarkan pancasila. Bahwa hakikat Pembangunan
Nasional adalah pembangunan manusia. Dalam pengertian ini maka manusia bukan
hanya menjadi obyek pembangunan, tetapi yang terpenting bahwa manusia itu
menjadi subyek pembangunan.
Dalam masalah kependudukan pemikiran ini
menjadi jelas, bagaimana menjadikan jumlah penduduk yang besar sebagai modal
pembangunan dan bukan hanya beban pembangunan. Misalnya saja masalah
pengangguran yang terjadi saat ini bukan hanya menjadi masalah pribadi tetapi
sudah menjadi masalah sosial dimasyarakat yang ditimbulkan dari akibat masalah
pengangguran tersebut.
Dari permasalahan yang terjadi saat ini
maka penulis membuat laporan yang berjudul masalah pengangguran di masyarakat
Kampung Cidoyang.
1.2 Tujuan
Mengingat pentingnya masalah ini, maka
tujuan yang dicapai adalah sebagai berikut:
- Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi & Antropologi Pendidikan.
- Untuk meningkatkan kepekaan masalah yang dihadapi masyarakat.
- Untuk meningkatkan kepribadian bangsa Indonesia.
- Untuk memahami dan mengenal kondisi masyarakat.
1.3 Manfaat
Dari pembuatan makalah ini penulis dapat
mengambil manfaatnya, diantaranya:
1.
Memiliki pengetahuan tentang
kemasyarakatan;
2.
Mengerti akan masalah yang
dihadapi masyarakat;
3.
Dapat memecahkan masalah yang
timbul di masyarakat.
1.4 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
- Apa saja jenis masalah sosial?
- Apa saja karakteristik masalah pengangguran?
- Apa dampaknya?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan Sosiologi & Antropologi Pendidikan
Masalah-masalah sosial yang dihadapi
oleh setiap masyarakat manusia tidaklah sama antara yang satu dengan lainnya.
Perbedaan-perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan tingkat perkembangan
kebudayaan dan masyarakat dan lingkungan alamnya dimana masyarakat itu hidup.
Masalah-masalah tersebut dapat terwujud sebagai: masalah sosial, masalah moral,
masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama dan masalah-masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dari
masalah-masalah lainnya adalah bahwa masalah-masalah sosial selalu ada
kaintannya dengan hubungan-hubungan manusia dan dengan konteks-konteks normatif dimana hubungan-hubungan manusia itu
terwujud (Nisbet, 1961).
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial
adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang
membahayakan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang
ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam
kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya
perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada,
yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan
bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah mufakat dan lain-lain.
Pengertian masalah sosial menurut umum
atau warga masyarakat bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum
adalah masalah sosial. Dari pengertian masalah sosial tersebut dapat dikatakan
bahwa pengangguran merupakan salah satu penyebab masalah sosial yang terjadi di
masyarakat sekarang.
Melihat kondisi perekonomian masyarakat
sekarang ini sudah sangat mengkhawatirkan terutama dikalangan masyarakat
menengah ke bawah. Seperti yang terjadi di kampung tempat tinggal saya, masih
banyak orang yang menganggur bahkan sampai putus sekolah akibat dari tidak bisa
membiayai sekolah sampai tingkat atas. Kebanyakan warga masyarakat di kampung
ini berprofesi sebagai pedagang dengan tamatan Sekolah Dasar, sedangkan
keahlian dalam perdagangan belum bisa dikembangkan sendiri dengan modal
pinjaman berbunga yang akhirnya bangkrut dan gulung tikar sehingga menjadi
pengangguran.
Masalah pengangguran memang sudah bukan
hal yang baru, melainkan hampir seluruh daerah di Indonesia yang paling tinggi
angka pengangguran. Hal ini dapat terlihat dicatatan Depnaker (Departemen
Tenaga Kerja) yang masih membutuhkan pekerjaan, baik dari tamatan sekolah
ataupun tamatan Sarjana. Masih banyak yang belum bisa menciptakan lapangan
kerja, semuanya berharap jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2.2 Jenis Masalah Sosial ( Contoh Makalah Sosiologi & Antropologi Pendidikan)
Masalah sosial dapat dikategorikan ke
dalam empat jenis faktor yaitu antara lain:
- Faktor ekonomi, terjadinya kemiskinan dan pengangguran.
- Faktor budaya, terjadinya perceraian, kenakalan remaja dan lain-lain.
- Faktor biologis, seperti penyakit menular, keracunan makanan dan lain-lain.
- Faktor psikologis seperti penyakit syaraf dan aliran sesat.
Dengan demikian benar adanya bahwa
masalah pengangguran dan kemiskinan penyebab utamanya merupakan faktor ekonomi.
Dalam usaha-usaha untuk kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan
dalam lingkungan alamnya dan sosial di masyarakat. Perwujudan ini adalah suatu
kondisi atau keadaan dimana manusia itu hidup di dalam masyarakat. Kondisi tersebut
tidaklah tetap tetapi selalu dalam proses perubahan. Karena manusia selalu
ingin berubah ke arah yang lebih baik.
2.3 Karakteristik Masalah
Pengangguran
Beberapa karakteristik dari dampak
globalisasi diantaranya dipengaruhi oleh:
1.
Keleluasaan (extencity)
2.
Kekuatan (Intencity)
3.
Kecepatan (Velocity)
4.
Dampak (Impact)
Fenomena globalisasi dipicu oleh
kemajuan industri, teknologi, informasi dan transportasi. Karakteristik ekonomi
pada fenomena globalisasi inilah yang semestinya perlu dicermati karena kini
telah berkembang menjadi isme yang dikenal dengan sebutan neoliberalisme.
Dengan proyek normatif dari neoliberalisme yang memandang manusia sebagai sosok homo
eoconomicus. Karena setiap manusia dipandang sebagai homo eoconomicus maka pengangguran disebabkan kesalahan manusia itu
sendiri.
Jadi pengangguran penyebab utamanya bukan masalah sosial,
melainkan kegagalan mengubah asset diri menjadi laba.
2.4 Dampak dari Masalah Sosial
Dampak yang ditimbulkan dari masalah
pengangguran adalah sebagai berikut:
1.
Terjadinya kemerosotan kualitas
bangsa
2.
Timbulnya kemiskinan di masyarakat
3.
Meningkatnya masalah kriminalitas
Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya
pengangguran dimasyarakat, dikhawatirkan akan meningkatnya masalah
kriminalitas. Demi mempertahankan hidupnya banyak pengangguran yang nekat
mencuri bahkan membunuh korbannya.
2.5 Pemecahan Masalah/Solusi
Dengan dirasakannya dampak dari masalah
pengangguran, masyarakat mulai kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di
masyarakat sehingga merangsang para warga masyarakat untuk mengidentifikasi,
menganalisa memahami dan memikirkan cara-cara untuk mengatasinya.
Masalah pengangguran ini dapat diatasi
dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1.
Mengadakan program KB sehingga
beban tanggungan tidak berat dan jumlah masyarakat pun berkurang.
2.
Mengadakan pelatihan kerja pada
masyarakat secara gratis.
3.
Meningkatkan keterampilan khusus
yang dimiliki oleh masyarakat.
4.
Mengadakan program pinjaman dana
tanpa bunga sehingga masyarakat madiri berusaha.
5.
Menciptakan lapangan kerja yang
menampung banyak tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah-masalah sosial telah menghantui
masyarakat sejak terjadinya krisis ekonomi yang melanda dunia, karena dianggap
masyarakat dapat mengganggu kesejahteraan hidup mereka.
Dari faktor ekonomi dapat menimbulkan
masalah sosial yang berdampak pada kesenjangan sosial dimasyarakat tertentu
sehingga mengakibatkan terjadinya pelanggaran norma-norma tertentu baik norma
agama, norma susila dan lain-lain, yang berpengaruh pada pergeseran kebudayaan.
Sehingga faktor ekonomi dan faktor budaya saling berkaitan dan mempengaruhi
satu sama lain.
3.2 Rekomendasi
1.
Kritik
Sebaiknya semua pihak tetap mengikuti
norma yang berlaku agar tidak ada penyimpangan maka harus mulai dibiasakan sejak
kecil. Hal ini menjadi tugas guru untuk mendidik anak bangsa demi kemajuan di
masa datang.
2.
Saran
Diharapkan adanya perubahan tatanan
sosial ke arah yang lebih baik melalui kinerja individu yang posifit. Dengan
kesadaran individu masing-masing mengenai kemampuan dirinya untuk dikembangkan
sesuai profesi.
DAFTARPUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Soekanto, Soerjono. 1975. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Tim Dosen. 2009. Pengantar Sosiologi dan Antropologi. Bandung:
Penerbit UPI.
www.org. Komunitas dan perpustkaan
online Indonesia masalah-masalah sosial.
ridwan.net. ( Makalah Sosiologi & Antropologi Pendidikan)
ridwan.net. ( Makalah Sosiologi & Antropologi Pendidikan)