Sejarah Singkat Wahabi | Ajaran Muhammad Abdul Wahab|Tarih rihlah



Ajaran-ajaran Muhammad Abdul Wahhab atau Wahabiyyah tersebut, antara lain.

1. Orang yang beribadah kepada selain Allah adalah kafir
2. Oleh karena Allah adalah Mahaesa dalam menerima ibadah, maka tidak boleh berdoa kepada Allah melalui perantara (wasilah)
3. Meminta pertolongan kepada syekh-syekh atau wali-wali tarikat yang terbaring dalam kuburan, baik untuk mendapatkan jodoh, anak, rezeki, dan keselamatan adalah syirik.
4. Haram berzikir dan membaca wiirid dengan menggunakan buah tasbih, tetapi cukup dengan menghitung keratan jari.
5. Bidah, takhayul, dan khurafat wajib dibasmi
6. Termasuk perbuatan bidah adalah memperingati maulid Nabi SAW, menyelenggarakan halqah zikir, membaca kitab-kitab manaqib, kitab-kitab tawassulat, dan Dalail- al-Khairat.
7. Pintu ijtihad tidak tertutup; karena itu siapa saja yang sudah memenuhi syarat-syaratnya, boleh berijtihad.
8. Tidak boleh taklid dalam beragama
9. Sumber ajaran Islam hanya Alquran dan al-sunnah. Kalau masih diperlukan ijtihad untuk menggali hukum yang tidak ada nasnya di dalam Alquran dan al-Sunnah, kedudukannya bukanlah sebagai sumber, melainkan sebagai metode saja, termasuk di dalamnya qiyas.
10 Kalau terdapat pertentangan antara pendapat Imam mazhab, seperti Ahmad ibn Hanbal dengan Alquran dan al-Hadits, pendapat Imam mereka, mereka tinggalkan dan mereka ambil penegasan dari Alquran atau al-sunnah.
 Wahhabi itu sebuatan yang dilontarkan oleh musuh2 dakwah salafiyyin, Manhaj salaf dan Salafiyyun tidaklah dibatasi oleh organisasi tertentu daerah tertentu pemimpin tertentu partai tertentu dan sebagainya. Bahkan manhaj salaf mengajarkan kepada kita bahwa ikatan persaudaraan itu dibangun di atas Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dgn pemahaman Salafush Shalih.Orang-orang yg hidup pada zaman Nabi adl generasi terbaik dari umat ini. Mereka telah mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Mereka adl orang-orang yg paling paham agama dan paling baik amalannya sehingga kepada merekalah kita harus merujuk.Manhaj Salaf bila ditinjau dari sisi kalimat merupakan gabungan dari dua kata; manhaj dan salaf.

Manhaj dalam bahasa Arab sama dgn minhaj yg bermakna: Sebuah jalan yg terang lagi mudah. .Sedangkan salaf menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Siapa saja yg telah mendahuluimu dari nenek moyang dan karib kerabat yg mereka itu di atasmu dalam hal usia dan keutamaan. . Dan dalam terminologi syariat bermakna: Para imam terdahulu yg hidup pada tiga abad pertama Islam dari para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tabi’in dan tabi’ut tabi’in {murid- murid tabi’in}. {Lihat Manhajul Imam As Syafi’i fii Itsbatil ‘Aqidah karya Asy Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab Al ‘Aqil 1/55}.Sumber : http://www.asysyariah.comBerdasarkan/. definisi di atas maka manhaj salaf adalah: Suatu istilah utk sebuah jalan yg terang lagi mudah yg telah ditempuh oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tabi’in dan tabi’ut tabi’in di dalam memahami dienul Islam yg dibawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Seorang yg mengikuti manhaj salaf ini disebut dgn Salafy atau As Salafy jamaknya Salafiyyun atau As Salafiyyun. Al Imam Adz Dzahabi berkata: “As Salafi adalah sebutan bagi siapa saja yg berada di atas manhaj salaf.” .Orang-orang yg mengikuti manhaj salaf biasa disebut dgn Ahlus Sunnah wal Jamaah dikarenakan berpegang teguh dgn Al Quran dan As Sunnah dan bersatu di atasnya..

Disebut pula dgn Ahlul Hadits wal Atsar dikarenakan berpegang teguh dgn hadits dan atsar di saat orang-orang banyak mengedepankan akal. Disebut juga Al Firqatun Najiyyah yaitu golongan yg Allah selamatkan dari neraka {sebagaimana yg akan disebutkan dalam hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash} disebut juga Ath Thaifah Al Manshurah kelompok yg senantiasa ditolong dan dimenangkan oleh Allah {sebagaimana yg akan disebutkan dalam hadits Tsauban}. {Untuk lbh rincinya lihat kitab Ahlul Hadits Humuth Thaifatul Manshurah An Najiyyah karya Asy Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi Al Madkhali}.Manhaj salaf dan Salafiyyun tidaklah dibatasi oleh organisasi tertentu daerah tertentu pemimpin tertentu partai tertentu dan sebagainya. Bahkan manhaj salaf mengajarkan kepada kita bahwa ikatan persaudaraan itu dibangun di atas Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dgn pemahaman Salafush Shalih. Siapa pun yg berpegang teguh dengannya maka ia saudara kita walaupun berada di belahan bumi yg lain. Suatu ikatan suci yg dihubungkan oleh ikatan manhaj salaf manhaj yg ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya.Manhaj salaf merupakan manhaj yg harus diikuti dan dipegang erat-erat oleh tiap muslim di dalam memahami agamanya. Mengapa? Karena demikianlah yg dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran dan demikian pula yg dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam Sunnahnya. Sedang kan Allah telah berwasiat kepada kita: “Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lbh utama dan lbh baik akibatnya.” Adapun ayat-ayat Al Quran yg menjelaskan agar kita benar-benar mengikuti manhaj salaf adalah sebagai berikut: 1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “Tunjukilah kami jalan yg lurus. Jalannya orang-orang yg telah Engkau beri ni’mat.” Al Imam Ibnul Qayyim berkata: “Mereka adl orang-orang yg mengetahui kebenaran dan berusaha utk mengikutinya… maka tiap orang yg lbh mengetahui kebenaran serta lbh konsisten dalam mengikutinya tentu ia lbh berhak utk berada di atas jalan yg lurus. Dan tidak diragukan lagi bahwa para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mereka adl orang-orang yg lbh berhak utk menyandang sifat ini daripada orang-orang Rafidhah.” .Penjelasan Al Imam Ibnul Qayyim tentang ayat di atas menunjukkan bahwa para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yg mereka itu adl Salafush Shalih merupakan orang-orang yg lbh berhak menyandang gelar “orang-orang yg telah diberi ni’mat oleh Allah” dan “orang-orang yg berada di atas jalan yg lurus” dikarenakan betapa dalamnya pengetahuan mereka tentang kebenaran dan betapa konsistennya mereka dalam mengikutinya.

Gelar ini menunjukkan bahwa manhaj yg mereka tempuh dalam memahami dienul Islam ini adalah manhaj yg benar dan di atas jalan yg lurus sehingga orang-orang yg berusaha mengikuti manhaj dan jejak mereka berarti telah menempuh manhaj yg benar dan berada di atas jalan yg lurus pula.2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” Al Imam Ibnu Abi Jamrah Al Andalusi berkata: “Para ulama telah menjelaskan tentang makna firman Allah : ‘Sesungguhnya yg dimaksud dgn orang-orang mukmin disini adl para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan generasi pertama dari umat ini krn mereka merupakan orang-orang yg menyambut syariat ini dgn jiwa yg bersih. Mereka telah menanyakan segala apa yg tidak dipahami dgn sebaik-baik pertanyaan dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun telah menjawabnya dgn jawaban terbaik. Beliau terangkan dgn keterangan yg sempurna. Dan mereka pun mendengarkan {jawaban dan keterangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut} memahaminya mengamalkannya dengan sebaik-baiknya menghafalkannya dan menyampaikannya dgn penuh kejujuran..

Mereka benar-benar mempunyai keutamaan yg agung atas kita. Yang mana melalui merekalah hubungan kita bisa tersambungkan dgn Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga dgn Allah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.’” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Dan sungguh keduanya {menentang Rasul dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin –red} adl saling terkait maka siapa saja yg menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran pasti ia telah mengikuti selain jalan orang- orang mukmin. Dan siapa saja yg mengikuti selain jalan orang-orang mukmin maka ia telah menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran.” .Setelah kita mengetahui bahwa orang-orang mukmin dalam ayat ini adl para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan juga keterkaitan yg erat antara menentang Rasul dgn mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin maka dapatlah disimpulkan bahwa mau tidak mau kita harus mengikuti “manhaj salaf” jalannya para sahabat.Sebab bila kita menempuh selain jalan mereka di dalam memahami dienul Islam ini berarti kita telah menentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan akibatnya sungguh mengerikan… akan dibiarkan leluasa bergelimang dalam kesesatan… dan kesudahannya masuk ke dalam neraka Jahannam seburuk-buruk tempat kembali… na’udzu billahi min dzaalik.3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yg terdahulu lagi pertama-tama dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yg mengikuti mereka dengan baik Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yg mengalir di dalamnya sungai-sungai mereka kekal abadi di dalamnya. Itulah kesuksesan yg agung.” .Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak mengkhususkan ridha dan jaminan jannah -Nya utk para sahabat Muhajirin dan Anshar semata akan tetapi orang-orang yang mengikuti mereka dgn baik pun mendapatkan ridha Allah dan jaminan surga seperti mereka.Al Hafidh Ibnu Katsir berkata: “Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengkhabarkan tentang keridhaan- Nya kepada orang-orang yg terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka dgn baik dan ia juga mengkhabarkan tentang ketulusan ridha mereka kepada Allah serta apa yg telah Ia sediakan utk mereka dari jannah-jannah {surga- surga} yg penuh dgn keni’matan dan keni’matan yg abadi.” .

Ini menunjukkan bahwa mengikuti manhaj salaf akan mengantarkan kepada ridha Allah dan jannah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.فَإِنْ ءَامَنُوا بِمِثْلِ مَا ءَامَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ Artinya : Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan . (QS Al Baqoroh: 137)Adapun hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adl sebagai berikut: 1.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya barang siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti maka ia akan melihat perselisihan yg banyak. Oleh krn itu wajib bagi kalian utk berpegang teguh dgn sunnahku dan sunnah Al Khulafa’ Ar Rasyidin yang terbimbing berpeganglah erat-erat dengannya dan gigitlah ia dgn gigi-gigi geraham…” {Shahih HR Abu Dawud At Tirmidzi Ad Darimi Ibnu Majah dan lainnya dari sahabat Al ‘Irbadh bin Sariyah. Lihat Irwa’ul Ghalil hadits no. 2455}. Dalam hadits ini dgn tegas dinyatakan bahwa kita akan menyaksikan perselisihan yg begitu banyak di dalam memahami dienul Islam dan jalan satu-satunya yg mengantarkan kepada keselamatan ialah dgn mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan sunnah Al Khulafa’ Ar Rasyidin .

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan agar kita senantiasa berpegang teguh dengannya. Al Imam Asy Syathibi berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam - sebagaimana yg engkau saksikan- telah mengiringkan sunnah Al Khulafa’ Ar Rasyidin dgn sunnah beliau dan bahwasanya di antara konsekuensi mengikuti sunnah beliau adl mengikuti sunnah mereka… yg demikian itu dikarenakan apa yg mereka sunnahkan benar-benar mengikuti sunnah nabi mereka atau mengikuti apa yg mereka pahami dari sunnah beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam baik secara global maupun secara rinci yg tidak diketahui oleh selain mereka.”.2. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Terus menerus ada sekelompok kecil dari umatku yg senantiasa tampil di atas kebenaran. Tidak akan memudharatkan mereka orang- orang yg menghinakan mereka sampai datang keputusan Allah dan mereka dalam keadaan seperti itu.” {Shahih HR Al Bukhari dan Muslim lafadz hadits ini adl lafadz Muslim dari sahabat Tsauban hadits no. 1920}.Al Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Kalau bukan Ahlul Hadits maka aku tidak tahu siapa mereka?!” {Syaraf Ashhabil Hadits karya Al Khatib Al Baghdadi hal..

Al Imam Ibnul Mubarak Al Imam Al Bukhari Al Imam Ahmad bin Sinan Al Muhaddits semuanya berkata tentang tafsir hadits ini: “Mereka adl Ahlul Hadits.” {Syaraf Ashhabil Hadits hal. 26 37}. Asy Syaikh Ahmad bin Muhammad Ad Dahlawi Al Madani berkata: “Hadits ini merupakan tanda dari tanda-tanda kenabian di dalamnya beliau telah menyebutkan tentang keutamaan sekelompok kecil yg senantiasa tampil di atas kebenaran dan tiap masa dari jaman ini tidak akan lengang dari mereka. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan mereka dan doa itupun terkabul. Maka Allah ‘Azza Wa Jalla menjadikan pada tiap masa dan jaman sekelompok dari umat ini yg memperjuangkan kebenaran tampil di atasnya dan menerangkannya kepada umat manusia dgn sebenar- benarnya keterangan. Sekelompok kecil ini secara yakin adl Ahlul Hadits insya Allah sebagaimana yg telah disaksikan oleh sejumlah ulama yg tangguh baik terdahulu ataupun di masa kini.” .Ahlul Hadits adl nama lain dari orang-orang yg mengikuti manhaj salaf. Atas dasar itulah siapa saja yg ingin menjadi bagian dari “sekelompok kecil” yg disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadits di atas maka ia harus mengikuti manhaj salaf.3. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “…. Umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Beliau ditanya: ‘Siapa dia wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab golongan yg aku dan para sahabatku mengikuti.” {Hasan riwayat At Tirmidzi dalam Sunannya Kitabul Iman Bab Iftiraqu Hadzihil Ummah dari sahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash}.Asy Syaikh Ahmad bin Muhammad Ad Dahlawi Al Madani berkata: “Hadits ini sebagai nash dalam perselisihan krn ia dgn tegas menjelaskan tentang tiga perkara: - Pertama bahwa umat Islam sepeninggal beliau akan berselisih dan menjadi golongan-golongan yang berbeda pemahaman dan pendapat di dalam memahami agama. Semuanya masuk ke dalam neraka dikarenakan mereka masih terus berselisih dalam masalah-masalah agama setelah datangnya penjelasan dari Rabb Semesta Alam. - Kedua kecuali satu golongan yg Allah selamatkan dikarenakan mereka berpegang teguh dgn Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan mengamalkan keduanya tanpa adanya takwil dan penyimpangan. - Ketiga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menentukan golongan yang selamat dari sekian banyak golongan itu. Ia hanya satu dan mempunyai sifat yg khusus sebagaimana yg telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri {dalam hadits tersebut} yg tidak lagi membutuhkan takwil dan tafsir. .

Tentunya golongan yg ditentukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu adl yg mengikuti manhaj salaf krn mereka di dalam memahami dienul Islam ini menempuh suatu jalan yg Rasulullah dan para sahabatnya berada di atasnya.Berdasarkan beberapa ayat dan hadits di atas dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa manhaj salaf merupakan satu-satunya manhaj yg harus diikuti di dalam memahami dienul Islam ini karena: 1. Manhaj salaf adl manhaj yg benar dan berada di atas jalan yg lurus. 2.

Mengikuti selain manhaj salaf berarti menentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yg berakibat akan diberi keleluasaan utk bergelimang di dalam kesesatan dan tempat kembalinya adalah Jahannam. 3. Orang-orang yg mengikuti manhaj salaf dgn sebaik-baiknya pasti mendapat ridha dari Allah dan tempat kembalinya adl surga yg penuh dgn keni’matan kekal abadi di dalamnya. 4. Manhaj salaf adl manhaj yg harus dipegang erat-erat tatkala bermunculan pemahaman-pemahaman dan pendapat-pendapat di dalam memahami dienul Islam sebagaimana yg diwasiatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 5. Orang- orang yg mengikuti manhaj salaf mereka adl sekelompok dari umat ini yg senantiasa tampil di atas kebenaran dan senantiasa mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 6. Orang-orang yg mengikuti manhaj salaf mereka adl golongan yang selamat dikarenakan mereka berada di atas jalan yg ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Oleh krn itu tidaklah mengherankan jika: 1. Al Imam Abdurrahman bin ‘Amr Al Auza’i berkata: “Wajib bagimu utk mengikuti jejak salaf walaupun banyak orang menolakmu dan hati-hatilah dari pemahaman/pendapat tokoh-tokoh itu walaupun mereka mengemasnya untukmu dgn kata-kata .” . 2. Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit berkata: “Wajib bagimu utk mengikuti atsar dan jalan yang ditempuh oleh salaf dan hati-hatilah dari segala yg diada-adakan dalam agama krn ia adl bid’ah.” {Shaunul Manthiq karya As Suyuthi hal. 322 saya nukil dari kitab Al Marqat fii Nahjis Salaf Sabilun Najah hal. 54}. 3. Al Imam Abul Mudhaffar As Sam’ani berkata: “Syi’ar Ahlus Sunnah adl mengikuti manhaj salafush shalih dan meninggalkan segala yg diada-adakan .” . 4. Al Imam Qawaamus Sunnah Al Ashbahani berkata: “Barangsiapa menyelisihi sahabat dan tabi’in maka ia sesat walaupun banyak ilmunya.” {Al Hujjah fii Bayaanil Mahajjah 2/437-438 saya nukil dari kitab Al Intishaar li Ahlil Hadits hal. 88} 5. Al-Imam As Syathibi berkata: “Segala apa yg menyelisihi manhaj salaf maka ia adl kesesatan.” saya nukil melalui Al Marqat fii Nahjis Salaf Sabilun Najah hal. 57}. 6. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Tidak tercela bagi siapa saja yg menampakkan manhaj salaf berintisab dan bersandar kepadanya bahkan yg demikian itu disepakati wajib diterima krn manhaj salaf pasti benar.” . Beliau juga berkata: “Bahkan syi’ar Ahlul Bid’ah adl meninggalkan manhaj salaf.” .Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membimbing kita utk mengikuti manhaj salaf di dalam memahami dienul Islam ini mengamalkannya dan berteguh diri di atasnya sehingga bertemu dengan-Nya dalam keadaan husnul khatimah. Amin yaa Rabbal ‘Alamin. Wallahu a’lamu bish shawaab.