Biografi Singkat Jamaluddin Al-Afghani

Biografi Singkat Jamaluddin Al-Afghani 


Jamaluddin al afghani, seorang ulama berkebangsaan Afghanistan dan lahir pada tahun sebagai penyeru kebaikan, ahli filsapat. Dia memiliki cita-cita besar yang memotivasi dirinya untuk kerap berpindah – pindah ke berbagai negri yang cukup jauh, bukan untuk menikmati perjalanan menyenangkan yang penuh hiburan dan kecerian, namun untuk mengaungkan kebangkitan di seluruh negri, menyulut kobaran api di setiap kerajaan, menghancurkan peninggalan – peninggalan lapuk yang telah porak poranda, dan di atas puing – puingnya dia mendirikan bendera kemulian dan kemerdekaan yang menjulang tinggi. Seorang laki-laki yang mampu mengguncang negri timur yang sedang terlelap dengan teriakannya yang tinggi itu pantas menjadi manusia yang suaranya bergema membawa kebangkitan.
            Jamaluddin tumbuh pada era keputusan nyang menyedihkan. Pada masa itu paran penguasa dinasti mamalik secarta keseluruhan tanpa terkecuali lebih mirip orang yang sedang menderita penyakit akut yang rasa sakitnya telah menjalar ke seluruh tubuh. Kemunduran, stagnasi, kejumu, dan penjajahan dengan belenggunya yang berat telah membelit setiap Negara. Mereka melakukan tindakan otoritas dengan kekuatan militer dan keilmuan modernnya. Dan perbuatan eksploitasi pun mereka tidak fokuskan pada harta benda sahaja, melainkan untuk menghancurkan agama islam.
            Mereka memojokan agama islam sebagai agam yang konservatif, beku dan sempit. Mereka menuding ajaran agama islam sebagai biang keladi terjadinya kemunduran dan degradasi. Kemudian mereka menawarkan kebudayaan erofa yang penuh fitnah dan berikut gaya hidup yang mereka ciptakan pada era kebangkitan ( renaissance ). Dan memperkenalkan teknologi – teknologi mutakhirnya, dank arena kebodohan kaum muslimin mengakibatkna sebagian besar mereka bergelimang dengan keputusan.
            Jamaluddin mempelajari seluk beluk zaman itu, dia penuhi dirinya dengan pengetahuan mendalam tentang dunia islam. Dia memandang bahwa agama islam bebas dari tuduhan – tuduhan kotor itu, dia berpendapat bahwa kaum muslimin tidak pernah terdampar dalam pentas peradaban dan keilmuan kecuali karena meninggalkan agama. Mereka telah mendzalimi agama dengan kedzaliman yang memalukan saat mereka menyatakan dirinya sebagai pemeluk islam namun mengkhianati semua perintah dan larangannya. Maka menjdai nyata kalimat allah atas mereka.
            Maka dari itu, jamaluddin sebagai manusia yang memliki keistimewaan dan dengan cahaya ke imanannya telah menyebarkan sinar berkilauan, dia memecah kebuntuan jalan dtengah lautan kegelapan yang mencekam, dia meneguhkan tekad untuk berjuang keras menghidupkan tanah yang mati dan kering kerontang. Dari sinilah popularitasnya menyebar ke seluruh negri erus menerus melakukan kunjungan ke setiap penjuru bumi. Cia tidak hendak mencari nama, dia sangat jauh untuk meminta sanjungan manusia lain. Dari negri Afghanistan tempat kelahiran nenek moyangnya di pertama melihat persteruan internal yang merobek negri itu menjadi beberapa golongan dan partai politik. Karena perseteruan yang semakin hari semakin meruncing, para raja pun terus menerus berperang tanpa henti. Dan setiap para raj memiliki tentara untuk memerangi saudaranya sesame penduduk Afghanistan. Mereka telah menjerumuskan negri ini kepada kehancuran yang parah dan kemusnahan yang fatal.
            Meski usianya masih muda, namun dia berhasrat memasuki kancah peperangan politik, akal piikiran, serta keimanannya, dia menggabungkan diri dengan orang – orang yang dia yakini menginginkan kemashlahatan dan perbaikan dalam islam. Dan dia pun trenggelam di dunia politik itu. Namun, konspirasi Negara – Negara penjajah tak henti – hentinya memerangi ide reformasi yang dia dengungkan. Para penjajah itu menebarkan tipu daya, senjata dan harta mereka ke medan pertempuran, sehingga ke batilan itu menang, sementara jamaluddin melarikan diri ke india.
            India bukanlah negri asing bagi laki – laki ini, pada waktu kecil dia pernah belajar di sana. Dia lantas mempelajari kondisi politik dan sosial negri ini, akhirnya dia memahami bahwa penjajah inggris sedang mendzalimi negri itu dengan tindakan otoriter  yang mengerikan. Dari nsini dia mendengungkan suarannya pada pada orang – orang india untuk melepaskan diri dan merdeka dari belenggu penjajahan, dia terus mengikuti gerak gerik penjajah dan mengkaji pola – pola penjajahan untuk dia sebar luaskan kejelekan kejelekan mereka dan dilucuti pakaian mereka yang menyenbunyikan keburukan dan kehinaan.tentu saja langkah nya membuat gerah para penjajah. Mereka pun memaksanya untuk segera meninggalkan india.
Laki – laki ini tidak meyerah dan patah arang, bahkan dia menoleh kea rah waki Negara inggris dan berkata padanya dengan penuh congkak “ sungguh tindakan intimidasi pemerintahan inggris terhadap turis yang terusir  seperti aku ini menggambt\rkan rendahnya cita cita mereka, lemahnya kekuatan mereka, minimnya rasa keadilan , dan tidak amannya posisi mereka. Meskipun pada kenyataannya mereka berkuasa atas negri ini, namun mereka justru lebih lemah dari pada negri – negri yang mereka kuasai”.
            Jamaluddin menatap laki – laki itu, dia melihat wakil Negara Inggris tersebut marah dan terpukul, dia menyaksikan air mata berjatuhan di pipi ribuan orang pendukungnya yang mempercayai prinsip – prinsip hidupnyadan menyadari teriakannya. Namun dia tidak mau berbasa basi dengan mereka pada kondisi yang menyedihkan dan sangat tragis ini. Dia bahkan meledakan suaranya laksana gunung kepada orang sekitarnya seraya mengobarkan kesadaran mereka yang sekian lama terlelap. “wahai pendukung India, demi kebenaran yang mulia dan keadilan yang luhur, seandainya kalian semua di anggap oleh mereka sebagai ratusan juta lalat, niscaya dengungan kalian dapat memekakan telinga orang inggris raya. Seandainya kalian berjumlah ratusan juta, lalu allah salin rupa kalian semua dan masin – masing allah jadikan kura kura, kemudian kalian berenang di lautan dan kalian rambah semua kepulauan inggris, niscaya kalian mampu menarik kepulauam itu ke dasar lautan dan kalian pulang ke negri kalian dalam keadaan merdeka”.
            Kemudian laki laki ini melakukan perjalan ke Mesir dengan meninggalkan bara api di balik huruf yang dia ucapkan. Bara api itu akan terus berkobar, dan kobarannya menerangi malam – malam mereka untuk terlepas dari kesewanang – wenangannya dan belenggu penjajah. Pada ahirnya laki – laki ini menghadapkan dirinya kea rah mesir untuk meneruskan misinya dalam membangkitkan dan menyadarkan penduduk Mesir. Dia pernah berkunjung ke negri ini dua kali. Dia mengenal tokoh-tokoh terkemuka dan kondisi negri itu. Dia pun berkomunikasi dengan lembaga islam al azhar untuk mencetak para maha siswanya menjadi para penyeru agam yang membimbing manusia menuju jalan kebenaran dan bersifat adil terhadap kebenaran itu. Kondisi Mesir ternyata tidak jauh dari India. Penguasa yang mempunyai banyak utang dan sering meminta pinjaman dan kadar berlebih-lebihan, dan dengan sikapnya yang boros itu mampu mengundang datangnya penjajah ke negri itu. Maka jamaluddin berusaha untuk membuka mata penduduk mesir atas prahara yang terjadi di negri mereka. Dia pun membuka forum pengajian untuk mengemukakan ide-idenya tentang kenegaraan dan konsep-konsepnya dalam reformasi. Kemudian dia memilih murid-murid kesayangannya dan menyuruh mereka menulis di surat-surat kabar untuk menggambarkan orang dalam dan mengekspos kesewenang-wenangan orang luar. Dan merekapun melukiskan cara agar terlepas dari penjajahan dengan merdeka penuh dan mendirikan pemerintahan kon stitusional yang tunduk pada farlemen arif yang bias m,emberantas korupsi dan penghamburan uang  Negara serta bisa memberhentikan pemimpin dictator dari jabatan Negara dan kekuasaan.
            Pada situasi buruk itu, dia pun dicopot dari pucuk pimpinan Mesir. Dia digantikan oleh anaknya, taufiq, yang memiliki hubungan yang baik dengan jamaluddin. Sang pemimpin baru ini menemukan kuatnya pengaruh jamaluddin di negri yang dia pimpin, dia ingin merayunya agar mencabut kembali prinsip-prinsip nya tentang kebebasan dan kemerdekaan, dia menyangka bahwa laki-laki ini akan mengabulkan nya tanpa berbelit-belit, di sendiri telah mempersiapkan sebuah pertemuan kilat di istana Negara. Taufiq mulai pertemuan itu seraya dengan penuh basa basi dan dengan bahasa diplomatis dia berkata, “sungguh, aku sangat mencintai semua bentuk kebaikan untuk rakyat mesir. Aku bahagia bila aku melihat negri ku berikut rakyat nya berada pada level kemajuan dan keberhasilan paling tinggi. Tetapi sangat di sayangkan bahwa kebanyakan rakyat negri ini bodoh dan tidak  bisa menerima apa yang semestinya mereka serap, berupa pelajaran-pelajaran dan ucapan-ucapan bijaksana. Mereka akan menjatuhkan diri mereka dalam negri ini dalam kebinasaan.”
            Jamaluddin bersikap dingin di ruangan tersebut. Kemudian dia mengangkat kepalanya untuk bertutur kata dengan tenang,” mohon maaf kepada pemimpin Negara. Aku minta izin utuk mengatakan bahwa orang bodoh itu tidak menutupi adanya orang pintar dan berakal cerdas. Pihak yang engkau nilai sebagai refresentasi dari masa depan bangsa mesir sesungguhnya juga menilai mu. Jika engkau menerima nasehat orang yang tulus ini dan engkau segera menghimpun umat di dalam pemerintahan Negara berdaarkan prinsip syuro,lalu engkau memerintahkan untuk melaksanakan pemilihan umum untuk menentukan wakil rakyat yang membuat Undang-Undang dan menerapkan nya atas dirimu dan inisiatif mu,niscaya hal itu lebih mengukuhkan singgasana mu dan memperlama kekuasaan mu.”
            Pertemuan pun berakhir setelah taufiq menemukan cita-cita nya kandas. Setelah petemuan itu, Jamaluddin merasa bahwa hari-harinya di mesir terbatas. Dia pun bangkit untuk men yulutkan kobaran api melalui khutbah dan ide-ide pemikiran nya, dia sendiri memilki lidah yang tajam dan keras yan g bisa menghantarkan nya kepada sebuah prinsip tegas tanpa bertele-tele.kemudian dia membentuk perkumulan baru yang anggotanya mencapai lebih dari 300 orang. Terdiri dari para pemikir ulung dan para tokoh kebangkitan mesir. Pada perkumpulan yang menjunjung tinggi kebebasan itu, dia mengatur Negara dengan kinerja yang beragam, satu kelompok menangani masalah kehakiman, kelompok kedua menangani keuangan, kelompok ketiga menangani penyelenggaraan Negara,dan kelompok ke empat menangani jihad. Setiap kelompok mengkaji departemen dan kepentingan nya, lalu mengetahui kedzaliman dan cara-cara mereformasinya.
            Seorang revolusioner seperti Jamaluddin selalu diperangi dengan kejam. Para penjajah dari negri luar dan penguasa dzalim di negri sendiri saling bahu membahu untuk menyingkirkan nya, lalu dia meninggalkan negri mesir, namun setelah dia berhasil mempersiapkan bahan bakar dan menyalakan korek api!
            Lama sudah sang filosop menggaungkan reformasi di negri timur. Dia pun bermaksud hendak menuju ke negri barat untuk menghembuskan semangat kebabasan di Koran-koran dan lembaga-lembaga perkumpulan negri itu yang bisa mengekspos ide-ide pemikiran nya. Dia selalu berpindah pindah antara rusia, inggris, dan prancis, dia mempergunakan surat-surat kabar yang beredar di negri itu sebagai media untuk mengekspos ide-ide pemikiran nya yang berani dalam menantang ekspansi dan penjajahan. Dia teringan akan murid utamanya, Muhammad Abduh, dia memanggilnya dari Beirut ke Paris untuk bersama-sama menerbitkan majalah Al-urwah Al-Wutsqa. Meskipun usia majalah itu hanya sebantar, namun gema dan gaungnya mampu menggentarkan para penjajah. Mereka pun berjanji untuk memberangus majalah itu dan memerangi peredaran nya secara arogan. Meskipun ada intimidasi yang melimpah, namun majalah tersebut secara berseri sampai ke tangan orang banyak untuk waktu yang lama.
            Bangsa Inggris ingin membungkam perjuangan laki-laki ini dengan cara yang khusus, mereka tahu bahwa menindasnya tidak menghasilkan faidah apa-apa, karena laki-laki ini slalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa domisili yang tetap. Mereka hendak memancingnya dengan jabatan prestisius agar dengan ketokohan nya yang menonjol bisa membantu tugas mereka un tuk memperkuat pengaruh dan kekuasan mereka. Saat itu pe mberontakan Al Mahdi di Sudan telah mencapai puncak paling tinggi, penjajah inggris tidak mampu menghadapinya dengan kekuatan bersenjata dan alat-alat perang. Mereka berencana hendak mengutus Jamaluddin Al Afghani ke Sudan sebagai raja resmi yang di kelilingi oleh semua manusia di seputarnya. Tujuan nya supaya dengan kedudukan dan keulamaan nya bisa mengumpulkan seluruh kekuatan kaum muslimin di bawah pemerintahan nya. Jika sudah demikian api pemberontakan akan padam dan Sudan menjadi santapan yang menyegarkan bagi mulut orang-orang Inggris yang di suguhkan oleh Sayyid Jamaluddin Al-Afghani yang tunduk dan patuh kepada mereka.
            Beberapa angan singgah di hati Mr.Salis Yeri, perdana mentri Inggris. Dia membayangkan bahwa Jamaluddin adalah mangsa yang sudah berada di tangan dan bisa di lempar kapan saja, dia mengira bahwa Jamaluddin adalah manusia sakit yang rakus akan jabatan dan kedudukan seperti kebanyakan manusia yang pernah dia lihat dan dia pergauli. Namun sang imam menentang tawaran nya dengan keras dan memandang nya dengan pandangan laksana kilat. Kemudia dengan sikap congkak dan angkuh, Jamakluddin berteriak di depan nya “ini adalah tawaran yang aneh dan dungu dalam dunia politik. Tidak ada kedunguan lagi setelah ini. Apakah kalian memiliki Sudan sehingga seenak perut kalian mengangkat raja yang tunduk terhadap kehendak dan keinginan kalian. Sungguh, Negara Mesir adalah milik orang-orang Mesir, dan Sudan adalah bagian yan g menyempurnakan Negara itu. Pemilik hak atas keduanya adalah khalifah agung Hayy Yarzuq. Dia memilki bala tentara lahiriah dan batiniah yang bisa menguasai semua kesulitan di Negara Islam dan bagian bagian kerajaan nya.”
            Dalam pentas politik,dia tidak pernah lupa untuk membawa pena sebagai perangkat menulis karya ilmiah dan media mengeritik barat. Dia menulis catatan yang cukup panjang lebar tentang bantahan nya terhadap konsep kemajuan dan perkembangan. Para penganut konsep ini dinamakan golongan atheis,sebuah golongan yang dari dulu kerap kita temukan di dalam buku tentang aliran dalam islam. Dia melihat beberapa surat kabar Paris, dan mendapatkan filosopis prancis, Reinan, memerangi islam dengan hebat. Dia berbicara serampangan tentang sesuatu yang tidak dia ketahui. Menuding Islam sebagai agama yang beku dan stagnan, suatu tudingan yang sangat jauh dari kebenaran laksana jauh nya langit dan bumi.
            Jamaluddin pun menuangkan sanggahann yang keras untuk membungkam kebatilan dengan kebenaran dan membatalkan nya. Bantahan /Jamaluddin ini menyebar ke seluruh pelosok Negara. Reinan pun membaca nya dengan cermat dan mengomrntari nya dengan sesuatu yang menunjukan bahwa dia nencabut kembali pendapat-pendapat nya dan mengisyaratkan penyesalan nya atas tindakan nya yang tanpa argumentasi.
            Dari perdebatan secara terbuka ini, masyarakat Eropa mengenal banyak hakikat Islam yang sebenarnnya sebagai sebuah ajaran yang luhur dan mengagumkan setelah para orientalis menjejali hati mereka dengan opini-opini buruk yang sengaja dilakukan secara dzalim untuk memojokan Islam. Setelah peristiwa itu, dalam selang waktu beberapa tahun, orientalis bernama Mesiu Hanoto, kembali melemparkan bola kedzaliman dalam memerangi Islam, untuk kemudian di bantah keras oleh murid Jamaluddin yang bernama Syaikh Muhammad Abduh. Muhammmad Abduh pun mencapai derajat yang tinggi sperti gurunya dari sudut pandang keteguhan prinsip dan kelurusan pemikiran.
            Setelah melakukan itu semua, Sayyid Jamaliddin merasa jauh dari puas. Dia berkenalan dengan Syah (raja) Iran dan para tokoh negri Persia pada salah satu tour keliling nya ke Eropa. Syah melihat pada diri Jamaluddin terdapat pribadi ulama yang mengagumkan. Dia bertekad untuk membawanya ke kerajaan Persia untuk di jadikan sebagai penasihat utamanya. Di dalam hati Jamaluddin terberssit harapan besar yang akan dia arahkan untuk perbaikan dan pencerahan, secara tegas dia mewajibkan kepada Syah untuk mendirikan pemerintahan konstitusional parlementer. Dia pun mengumpulkan para tokoh Persia yang selalu mengikuti konsep pemikirannyadalam bidang reformasi dan mengecam keras kesewenang-wenangan dan tindakan otoriter pemerintahan yang di kendalikan oleh penguasa tunggal. Syah melihat fenomena itu. Dan ternyata, penasihat utama nya itu menyeru mereka untuk mengikuti pendapat yang dapat membelenggu tindakan otoriternya. Dia pun menentang Jamaluddin dengan cemoohan, namun yang di tentangnya tidak bergeming dari prinsipnya. Jamaluddin mengajaknya berdiskusi dan membungkam sanggahan-sanggahan Syah.
            Bulan pun berlalu dengan di penuhi perseteruan sikap antara dua tokoh ini. Perseteruan yang semakin membuat rakyat Persia menyambut mesra Jamaluddin dan menahami konsep-konsep nya dalam bidang pemerintahan konstitusional. Maka,tidak ada jalan lain bagi Syah selain mencekalnya,walaupun pada saat itu Jamaluddin tengah di timpa sakit. Kemudian dia membuangnya keluar batas negaranya supaya tokoh yang sedang sakit ini menemukan dirinya terdampar di tengah-tengah gurun tandus di bawah sengatan embun,salju,dan musim dingin.Hal itu tidak menjadi soal. Ujian berat selalu mendera tokoh-tokoh besar yang mengusung cita-cita luhur dan menjunjung idealisme tinggi. Jamaluddin kerap di dera oleh cobaan yang dilemparkan manusia. Dia lalu berangkat ke Astanah (Istambul) pusat pemerintahan Turki Usmani, dan tempat bertahtanya Sultan Abdul Hamid. Sang khalifah memiliki pemikiran yang licik dan penuh tipu muslihat, dia memahami apa yang berkecamuk di hati sang reformis besar ini. Dia tahu dari tour keliling Jamaluddin dan catatan-catatan sepak terjangnya bahwa dia memiliki cita-cita yang tulus untuk mendirikan pemerintahan yang adil dan memerangi pemerintahan otoriter. Dia tidak berencana hendak menindaknya dengan kejam dan keras. Namun Jamaluddin tidak mau hanya mementingkan kesenangan pribadi hingga merasa puas dengan kenikmatan yang disediakan khalifah untuknya, dengan tegas dia menjelaskan kepada khalifah nahwa pemerintahan yang dikendalikan oleh penguasa tunggal harus segera di ubah dan konsep syuro harus dijadikan sebuah dasar pemerintahan yang telah masyhur di terapkan di Negara-negara Eropa yang memiliki kekuatan,peradaban dan kemajuan. Abdul Majid pun marah,dia menahan rasa marahnya sampai Jamaluddin keluar dari ruangan nya.lalu dia mengutus Kabir Al-Yauran untuk mengatakan kepada sang Imam sebuah ungkapan yang penuh teguran.
            Setelah pertemuan nya dengan Sultan Abdul Hamid, hari-hari pun dia lalui,hingga penyakit pun datang mendera sang pejuang besar ini. Penyakit itu menghantarkan nya dengan mudah untuk menempuh jalan menuju kehadirat Allah, jalan yang melepaskan nya dari alam kedzaliman dan kesewenang-wenangan.