RENCANA
INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH (RIPS)
SMP ISLAM TERPADU
(SMP-IT)
AL-QOLAM
Program pengembangan SMP-IT di
Pondok Pesantren Al-Qolam dibuat berdasarkan kondisi, targetan pencapaian dalam
rentang waktu tiga tahun kedepan dimulai dari tahun pelajaran 2015/2016
Jenis Program
Pengembangan
|
Tahun
Pelajaran
|
||
2015/2016
|
2016/2017
|
2017/2018
|
|
A.
Umum
1.
Status Sekolah
2.
Bentuk Sekolah
3.
System Pembelajaran
|
Status sekolah swasta bentuk
konvensional otonomi sekolah dengan pemaduan materi umum dan agama dengan
syistim pendidikan pondok pesantren
|
Status sekolah swasta bentuk
konvensional otonomi sekolah dengan pemaduan materi umum dan agama dengan
syistim pendidikan pondok pesantren
|
Status sekolah swasta bentuk
konvensional otonomi sekolah dengan pemaduan materi umum dan agama dengan
syistim pendidikan pondok pesantren
|
B. Kurikulum
1.
Peningkatan kemampuan guru dalam memahami
kurikulum KTSP/Kurikulum dua Ribu Tiga belas (Kurtilas) dan Kurikulum
Madrasatul Mu’allimien Al-Islamiyyah (MMI) Pondok Moderen Daar el-Qolqm Tanggerang Banten
|
Melaksanakan sosialisasi
KTSP/Kurikulum dua Ribu Tiga belas (Kurtilas) melalui kegiatan Pembinaan
secara berkesinambungan dan Studi Banding ke Pondok Pesantren Moderen.
|
Pendalaman isi KTSP/Kurikulum
dua Ribu Tiga belas (Kurtilas) melalui kegiatan Workshop secara berkelanjutan
dan terencana sehingga setiap guru memahami KTSP/Kurikulum dua Ribu Tiga
belas (Kurtilas) secara konprehensip
|
Evaluasi pelaksanaan KTSP/Kurikulum
dua Ribu Tiga belas (Kurtilas) dengan memperhatikan situasi dan kondisi di
lapangan melalui kegiatan supervise kelas, sehingga dapat dilakukan perbaikan
terhadap kekurangan dan kelemahan panduan KTSP/Kurikulum dua Ribu Tiga belas
(Kurtilas) yang telah disepakati.
|
2.
System pembelajaran
|
a.
Akademis ;
Proses
pembelajaran dilaksanakan secara terpadu antara kurikulum dinas dan kurikulum Agama dengan
pola pendidikan pondok pesantren dan berkonsentrasi pada disiplin bahasa dan
pemahaman kitab kuning.
b.
Non akademis;
Upaya
peningkatan variasi jenis dan bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan alam pesantren
dan lingkunagan masyarakat sekitar
c.
Mengembangkan; potensi dan bakat siswa
melalui kegiatan ekskul dan pembinaan kecakapan hidup (lifskill), dan
berbasis perdesaan
|
a.
Akademis ;
Proses
pembelajaran dilaksanakan secara terpadu antara kurikulum dinas dan kurikulum Agama dengan
pola pendidikan pondok pesantren dan berkonsentrasi pada disiplin bahasa dan
pemahaman kitab kuning.
b.
Non akademis;
Upaya
peningkatan variasi jenis dan bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan alam
pesantren dan lingkunagan masyarakat sekitar
c.
Mengembangkan; potensi dan bakat siswa melalui
kegiatan ekskul dan pembinaan kecakapan hidup (lifskill), dan berbasis
perdesaan
|
a.
Akademis ;
Proses
pembelajaran dilaksanakan secara terpadu antara kurikulum dinas dan kurikulum Agama dengan
pola pendidikan pondok pesantren dan berkonsentrasi pada disiplin bahasa dan
pemahaman kitab kuning.
b.
Non akademis;
Upaya
peningkatan variasi jenis dan bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan alam
pesantren dan lingkunagan masyarakat sekitar
c.
Mengembangkan; potensi dan bakat siswa melalui
kegiatan ekskul dan pembinaan kecakapan hidup (lifskill), dan berbasih
perdesaan
|
C. Kesiswaan
1.
Penerimaan Siswa baru (PSB)
|
Rencana penerimaan siswa
baru (PSB) sebanyak 1 kelas dengan jumlah siswa 32 orang per kelas. Strategi
penerimaan siswa baru melalui sosialisasi PSB melalui brosur dan silaturahmi
(berkunjung ke tiap-tiap rumah). Prosedur pelaksanaan PSB melalui seleksi tes
baca Al-Qur’an dan wawancara.
|
Rencana penerimaan siswa
baru (PSB) sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 32 orang per kelas. Strategi
penerimaan siswa baru melalui sosialisasi PSB melalui brosur dan silaturahmi
(berkunjung ke tiap-tiap rumah). Prosedur pelaksanaan PSB melalui seleksi tes
baca Al-Qur’an dan wawancara.
|
Rencana penerimaan siswa
baru (PSB) sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa 32 orang per kelas. Strategi
penerimaan siswa baru melalui sosialisasi PSB melalui brosur dan silaturahmi
(berkunjung ke tiap-tiap rumah). Prosedur pelaksanaan PSB melalui seleksi tes
baca Al-Qur’an dan wawancara.
|
2.
Pembinaan disiplin dan etika siswa
|
Dalam pembinaan disiplin dan
etika siswa dilakukan secara langsung dan praktis melalui penerapan disiplin
dan sunah-sunah pondok sebagai pola pendidikan pondok pesantren, dengan
prioritas program bahasa dan dan pemahaman
kitab kuning melalui metode salafy (ngalogat).
|
Dalam pembinaan disiplin dan
etika siswa dilakukan secara langsung dan praktis melalui penerapan disiplin
dan sunah-sunah pondok sebagai pola pendidikan pondok pesantren, dengan
prioritas program bahasa dan dan
pemahaman kitab kuning melalui metode salafy ngalogat.
|
Dalam pembinaan disiplin dan
etika siswa dilakukan secara langsung dan praktis melalui penerapan disiplin
dan sunah-sunah pondok sebagai pola pendidikan pondok pesantren, dengan
prioritas program bahasa dan dan
pemahaman kitab kuning melalui metode salafy ngalogat.
|
3.
Kegiatan pengabdian dan latihan kemasyarakatan
|
Memberikan latihan dasar
kepemimpinan dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan kecakapan hidup
melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri.
|
Memberikan latihan dasar
kepemimpinan dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan kecakapan hidup
melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri.
|
Memberikan latihan dasar
kepemimpinan dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan kecakapan hidup
melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri.
|
D. Prasarana
Pembelajaran
1.
Menyiapkan sarana dan prasarana
|
Melakukan perbaikan sarana
prasarana yang ada, dan melengkapi serta menambah sarana prasarana baru yang
dibutuhkan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar yang optimal.
|
Melakukan perbaikan dan
pemeliharaan sarana prasarana yang ada, dan melengkapi serta menambah sarana
prasarana baru yang dibutuhkan untuk menunjang proses kegiatan belajar
mengajar yang optimal.
|
Melakukan pengembangan
lahan guna melengkapi serta
menambah sarana prasarana baru yang dibutuhkan untuk menunjang proses
kegiatan belajar mengajar yang optimal.
|
E. Hubungan
Sekolah dengan masyarakat
1.
Membentuk komite sekolah
|
Melakukan kerjasama yang
harmonis dengan orang tua siwa/santri, dewan guru , masyarakat yang ada di
sekitar sekolah dan dengan instansi terkait melalui pendekatan silaturrahmi.
|
Melakukan kerjasama yang
harmonis dengan orang tua siwa/santri, dewan guru , masyarakat yang ada di
sekitar sekolah dan dengan instansi terkait melalui pendekatan silaturrahmi.
|
Sudah terbentuknya managemen
berbasis sekolah (MBS)
|
Nagrak, 26
Januari 2015
Kepala Sekolah
Fandu Arif
Firman Praja, S.Pd
|