Faktor ini Penyebab Sering Telat Haid.
Untuk sebagian wanita yang telah mendapat haid, mungkin pernah mengalami terlambatnya datang haid selama beberapa siklus haid, bahkan ada yang mengalami lebih dari enam bulan tidak mendapat haid sama sekali padahal sebelumnya mengalami haid yang teratur.
1. Faktor Hormonal
Jika mengalami hal tersebut Anda tidak perlu panik. Banyak hal yang dapat menyebabkan tidak keluarnya darah haid pada waktunya. Salah satu contohnya adalah ketidakstabilan hormon. Pada remaja-remaja yang baru mendapat haid, kelenjar di otak yang mengatur keluarnya hormon yang mempengaruhi haid belum stabil, sehingga keluarnya darah haid belum teratur.
2. Faktor Kegemukan
Selain itu dapat pula disebabkan oleh kegemukan. Pada wanita gemuk, jumlah lemak dalam tubuhnya akan lebih besar daripada wanita tidak gemuk, dan lemak inilah yang akan digunakan untuk membentuk horrmon reproduksi tersebut. Sehingga secara tidak langsung kegemukan akan berpengaruh terhadap pola siklus haid.
3. Faktor Stres
Stres yang dialami seorang wanita juga dapat menyebabkan tidak keluarnya darah haid. Pada saat seseorang stres, otaknya akan mengirim impuls kimia yang akan menghambat hormon reproduksi tersebut sehingga dapat pula mempengaruhi pola haid Anda.
4. Kehamilan
Selain itu, tentunya kehamilan juga dapat menyebabkan keterlambatan haid. Untuk itu perlu diingat kapan terakhir kali Anda haid dan kapan terakhir kali Anda berhubungan dengan pasangan tanpa menggunakan pengaman.
Untuk mengetahui secara pasti penyebab Anda tidak haid maka perlu memeriksakan diri anda ke dokter supaya dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut baik itu USG ataupun pemeriksaan hormon. Hal ini supaya dapat diketahui secara pasti penyebab keterlambatan haid Anda murni karena hormon atau ada penyakit lain yang mendasari.
Oleh: dr. Adithia Kwee
HERBAL ISTIMEWA UNTUK MENGATASI KISTA, KEPUTIHAN, MENSTURASI TIDAK TUNTAS, KURANG BERGAIRAH, MENYEIMBANGKAN HORMON KEWANITAAN, SULIT ORGASME
Rekomendasi Boyke & Co
Produk terdaftar resmi di Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM).
No Register : POM TR 093.301.381
Komposisi :
1. Piper Betle Folim (Daun sirih)
2. Boesenbergia Pandurata Rhizome (Temu Kunci)
3. Curcuma Domestica Rhizome (Kencur)
4. Zingiber Officinale Rhizoma (Jahe Merah)
5. Punica Granatum Cartex (delima Putih)
6. Paraameria Laerigata Pericarpium (Kayu rapet)
Keunggulan LADY FEM dibanding produk sejenis dipasaran :
1. 100% LEGAL :
Herbal solusi kewanitaan yang terdaftar resmi di BPOM RI (Badan Pengawas Obat & Makanan).
2. 100% AMAN :
Produk berasal dari 100% tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat tinggi sebagai solusi kewanitaan, tidak ada efek samping.
3. Praktis, tinggal di minum sesuai aturan.
4. Mengembalikan gairah wanita dalam hubungan suami istri.
5. Menambah kenikmatan dalam hubungan suami istri.
6. Merapatkan & membersihkan dinding-dinding rahim dari dalam dengan cara aman
7. Mengatasi Nyeri Haid
8. Menormalkan siklus menstruasi
9. Memperbaiki libido, menambah gairah hubungan intim
10 Membantu kesuburan
11 Membersihkan jamur / keputihan di dalam dinding rahim
12 Membuat organ menjadi lebih sensitive & kesat
13 Mempercepat orgasme
14 Memperlambat masa menopause
15 Sangat bagus untuk terapi kista
16 Sangat bagus jika dikombinasikan dengan Tisu Majakani dari Boyke & Co.
17 Rekomendasi Boyke Dian Nugraha (Pakar Kesehatan Reproduksi)
Berikut ini beberapa Kisah Sahabat kita yang pernah mengalami penyakit kista
"Saya mengalami kista dan mentruasi yang berlebihan selama 3 bulan dan berbagai upaya saya lakukan baik obat-obat tradisional maupun medis. Selama 2 tahun rasa tersiksa saya harus makan obat dari dokter tanpa hasil yang memuaskan.
Lalu saya disaran oleh paman saya untuk mengkonsumsi Lady Fem dan bersamaan dengan Tissu Double Majakani. Setelah saya mengkonsumsi 1 kotak Lady Fem dan Tissu Double Majakani (TDM) ukuran kista telah mengecil dengan ukuran 2,6 cm dan bulan kedua kista saya mengalami perubahan, bulan pertama dengan mentruasi saya mulai tertatur.
Saya lanjutkan kembali mengkosumsi bulan kedua dan hasilnya ternyata pada bulan ketiga saya periksa kembali pada dokter bahwa kista saya sudah tidak ada lagi."